Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Laman

Minggu, 17 Juli 2011

MENINGKATKAN BUDAYA MEMBACA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUS


Membaca. Apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar kata itu? Sebagian ada yang berfikir membaca adalah kegiatan yang membosankan. Ada juga yang mengatakan bahwa membaca hanya menyita waktu, tenaga dan pikiran. Bahkan ada yang berasumsi bahwa membaca bukanlah kegiatan yang bermanfaat karena tidak menghasilkan materi. Padahal, kalau kita mau berpikir kritis, kita akan menemukan begitu banyak manfaat dari kegiatan membaca. Dengan membaca suatu bacaan, seseorang dapat menerima informasi, memperdalam pengetahuan, dan meningkatkan kecerdasan. Pemahaman terhadap kehidupan pun akan semakin tajam karena membaca dapat membuka cakrawala untuk berpikir kritis dan sistematis. Hanya dengan melihat dan memahami isi yang tertulis di dalam buku pengetahuan maupun pelajaran, membaca bisa menjadi kegiatan sederhana yang membutuhkan modal sedikit, tapi menuai begitu banyak keuntungan.

Kebiasaan membaca adalah ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan ketrampilan bawaan. Oleh karena itu kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Bagi negara – negara berkembang aktivitas membaca pada umumnya adalah untuk memperoleh manfaat langsung. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum sekolah atau Perguruan Tinggi. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas – batas geografis suatu negara, sehingga ilmu pengetahuan dapat dikomunikasikan dan digunakan dengan cepat di berbagai belahan dunia. Semakin banyak membaca buku, semakin bertambah wawasan kita terhadap permasalahan di dunia. Karena itulah buku disebut sebagai jendela dunia.

Manfaat Perpustakaan

Salah satu unsur penunjang yang paling penting dalam dunia pendidikan tinggi adalah keberadaan sebuah perpustakaan. Adanya sebuah perpustakaan sebagai penyedia fasilitas yang dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan civitas akademik ( Dosen, Staf dan Mahasiswa ) akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kampus itu sendiri. Didalam penulisan artikel ini, penulis ingin mengkhususkan pembahasan kepada salah satu bagian dari masyarakat kampus yaitu mahasiswa.

Seperti kita ketahui bersama, salah satu tujuan utama penyelenggaraan kegiatan belajar di Perguruan Tinggi adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, bukan sekedar memenuhi jumlah minimal SKS yang dibebankan lantas mendapatkan ijazah dan gelar akademik atau profesi. Seseorang akan dikatakan berkualitas apabila ia mempunyai wawasan luas dan mendalam serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang yang digelutinya.

Seorang mahasiswa yang ingin mencapai sukses dalam studinya harus mempunyai strategi khusus dalam memanfaatkan waktu untuk belajar semaksimal mungkin dan senantiasa memprediksi lima atau enam tahun kedepan, pada saat mana ia meninggalkan Perguruan Tinggi dan mengaplikasikan ilmunya dilapangan. Perlu diingat bahwa, belajar mandiri (self education) adalah ciri khas belajar di Perguruan Tinggi, ini berarti bahwa inisiatif untuk belajar aktif dituntut lebih banyak pada mahasiswa, salah satunya dengan memanfaatkan waktu yang tersisa di perpustakaan.

Manfaat perpustakaan sangat penting untuk mengasah kemampuan analisis dan pendalam materi perkuliahan. Perpustakaan memiliki bahan pustaka yang beraneka ragam jenisnya. Buku-buku sebanyak mungkin harus dibaca, baik buku yang dianjurkan dosen maupun buku lain yang tidak dianjurkan. Disarankan agar mahasiswa tidak membatasi diri hanya membaca buku yang dianjurkan dosen tetapi bacalah buku mengenai fenomena yang sama sebanyak mungkin, karena pandangan dari banyak pakar dengan membaca berarti memperluas wawasan kita mengenai objek studi yang kita pelajari.

Kurangi Tradisi Lisan, Tingkatkan Tradisi membaca

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi, kebanyakan orang cenderung mendengar dan berbicara ketimbang melihat diikuti membaca. Di lembaga – lembaga pendidikan pun tradisi lisan mendominasi proses belajar mengajar sehingga minat baca dan ingin memiliki buku-buku ilmu pengetahuan bukanlah prioritas utama atau sama sekali tidak difungsikan secara efisien. Kenyataan menunjukkan adanya dua alternativ pilihan yakni ketika orang dihadapkan dengan buku-buku ilmu pengetahuan dan tayangan film menarik, orang akan cenderung melelahkan indra penglihatan (mata) untuk menonton film berjam – jam daripada membaca buku-buku ilmu pengetahuan.

Membaca buku-buku ilmu pengetahuan disertai dengan menulis sangat berarti karena mengurangi beban memori ingatan kita. Ilmu pengetahuan hanya dapat diciptakan oleh mereka yang sama sekali terserap dengan aspirasi menuju kebenaran dan pemahaman. Dalam masyarakat pembaca, selalu terkandung pemikiran bahwa dikala orang telah membaca dan menguasai isi ilmu pengetahuan, orang sering sudah menganggap telah menjadi ilmuwan atau peneliti yang hebat. Salah satu etika moral seorang ilmuwan adalah memiliki kesadaran bahwa dia baru mengetahui sebagian dari ilmu itu. Menjadi ilmuwan bukanlah menjadi orang serba tahu, tetapi menjadi orang yang dituntut untuk belajar secara terus – menerus dengan jalan banyak membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Svami Vivekanda seorang tokoh ilmuwan terkenal mengatakan ilmu pengetahuan dan agama akan bertemu dan berjabat tangan, puisi dan filsafat akan menjadi kawan. Apabila kita dapat mewujudkanya, kita dapat yakin bahwa ia akan terjadi selama – lamanya dan bagi semua orang.

Kurangilah tradisi lisan, mendengar dengan membaca dan menulis, tukarkan pembelian barang-barang yang tak memberi input bermakna dengan membeli buku-buku ilmu pengetahuan, luangkanlah waktu sejenak dengan membaca di perpustakaan karena masa depan kita ditentukan masa hari ini dan masa hari ini ditentukan masa yang lampau. Kesemuanya diharapkan dapat mengaktualisasikan makna saraswati dengan arif dan bijaksana sehingga dapat mendatangkan dampak positif ke arah kemajuan. Oleh karena itu, jadikanlah budaya membaca bagian dari kehidupan kita yang tak akan terpisahkan.*
 

PENDIDIKAN GRATIS


Impian masyarakat akan datangnya pendidikan gratis yang telah ditunggu-tunggu dari sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia telah muncul dengan seiring datangnya fenomena pendidikan gratis untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Fenomena pendidikan gratis ini memang sangat ditunggu-tunggu, pasalnya Pemerintah mengeluarkan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk menutupi harga-harga buku yang kian hari kian melambung, sumbangan ini itu, gaji guru yang tidak cukup dan biaya-biaya lainnya. 
Pro Kontra Pendidikan Gratis

Dilihat dari perkembanganya, fenomena ini tidak lepas dari pro dan kontra. Bagi yang pro dengan program-program itu mengatakan bahwa itu adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penurunan angka anak putus sekolah, sekolah gratis bagi orangtua bisa mengurangi beban pikirannya untuk masalah biaya pendidikan dan tidak ada lagi anak-anak yang tidak boleh ikut ujian hanya karena belum bayar iuran sekolah. Sedangkan yang kontra berkata pemerintah bagaikan pahlawan kesiangan, Hal ini dikarenakan telah ada yang lebih dulu melakukan hal tersebut, yaitu LSM-LSM yang concern pada bidang pendidikan dan penanganan masyarakat tak mampu. Adanya kurang rasa harus sekolah, kesadaran akan pendidikan sangat kurang, anak lebih mementingkan pekerjaan dari pada harus sekolah yang tidak mengeluarkan apa-apa. Biaya pendidikan gratis hanya sampai dengan Sekolah Menengah Pertama sedangkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tidak. Sedangkan tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Ataslah yang merupakan tombak utama dan usia yang mapan untuk mencari pekerjaan serta penghasil devisa negara.
 

Sekolah menjadi bermutu karena ditopang oleh peserta didik yang punya semangat belajar. Mereka mau belajar kalau ada tantangan, salah satunya tantangan biaya. Generasi muda dipupuk untuk tidak mempunyai mental serba gratisan. Sebaiknya mental gratisan dikikis habis. Kerja keras, rendah hati, toleran, mampu beradaptasi, dan takwa, itulah yang harus ditumbuhkan agar generasi muda ini mampu bersaing di dunia internasional, mampu ambil bagian dalam percaturan dunia, bukan hanya menjadi bangsa pengagum, bangsa yang rakus mengonsumsi produk. Paling susah adalah pemerintah menciptakan kondisi agar setiap orangtua mendapat penghasilan yang cukup sehingga mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.
 

Tidak hanya murid saja melainkan guru yang terkena imbas dari pendidikan gratis ini. Kebanyakan dari guru sekolah gratisan mengalami keterbatasan mengembangkan diri dan akhirnya akan kesulitan memotivasi peserta didik sebab harus berpikir soal
 ”bertahan hidup”. Lebih celaka lagi jika guru berpikiran : pelayanan pada peserta didik sebesar honor saja. Jika demikian situasinya, maka ”jauh panggang dari api” untuk menaikkan mutu pendidikan.

Sekolah, terutama sekolah swasta kecil, akan kesulitan menutup biaya operasional sekolah, apalagi menyejahterakan gurunya. Pembiayaan seperti listrik, air, perawatan gedung, komputer, alat tulis kantor, transpor, uang makan, dan biaya lain harus dibayar. Mencari donor pun semakin sulit. Sekolah masih bertahan hanya berlandaskan semangat pengabdian pengelolanya. Tanpa iuran dari peserta didik, bagaimana akan menutup pembiayaan itu.
Kualitas Pendidikan vs Pendidikan Gratis

Pemberlakuan sekolah gratis bukan berarti penurunan kualitas pendidikan, penurunan minat belajar para siswa, dan penurunan tingkat kinrerja guru dalam kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan. Untuk itu bukan hanya siswa saja yang diringankan dalam hal biaya, namun kini para guru juga akan merasa lega dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan akan kesejahteraan guru. Tahun 2009 ini pemerintah telah memutuskan untuk memenuhi ketentuan UUD 1945 pasal 31 tentang alokasi APBN untuk pendidikan sebesar 20%. Sehingga akan tersedianya anggaran untuk menaikkan pendapatan guru, terutama guru pegawai negeri sipil (PNS) berpangkat rendah yang belum berkeluarga dengan masa kerja 0 tahun, sekurang-kurangnya berpendapatan Rp. 2 juta.
Dari dana BOS yang diterima sekolah wajib menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), pembelian buku teks pelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta biaya perawatan operasional sekolah.
 

Sedangkan biaya yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memiliki biaya besar, seperti: study tour (karyawisata), studi banding, pembelian seragam bagi siswa dan guru untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), serta pembelian bahan atau peralatan yang tidak mendukung kegiatan sekolah, semuanya tidak ditanggung biaya BOS. Dan pemungutan biaya tersebut juga akan tergantung dengan kebijakan tiap-tiap sekolah, serta tentunya pemerintah akan terus mengawasi dan menjamin agar biaya-biaya tersebut tidak memberatkan para siswa dan orangtua. Bagaimana jika suatu waktu terjadi hambatan atau ada sekolah yang masih kekurangan dalam pemenuhan biaya operasionalnya? Pemerintah daerah wajib untuk memenuhi kekurangannya dari dana APBD yang ada. Agar proses belajar-mengajar pun tetap terlaksana tanpa kekurangan biaya.

Melihat kondisi diatas, semua itu adalah usaha pemerintah untuk mensejahterahkan rakyatnya dalam hal ekonomi dan pendidikan, tapi alangkah baiknya tidak memberlakukan sekolah gratis melainkan sekolah murah, dan program bea siswa. Mengapa sekolah harus murah. Diantaranya; sekolah murah adalah harapan semua orang, tidak hanya para murid dan orangtuanya, namun juga para guru selagi kesejahteraannya mendapatkan jaminan dari pemerintah. Sekolah murah dalam banyak hal bisa menyenangkan, tanpa dibebani tanggungan biaya sekolah sang anak yang mahal, orangtua dapat tenang menyekolahkan anaknya dan urusan pencarian dana untuk memenuhi kebutuhan keluarga lebih dikosentrasikan kepada kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan. Sang anak pun bisa tenang melakukan aktivitas pendidikan, sebab tidak lagi merasa menjadi beban bagi orangtua.
 

Dan bukankah suasana yang menyenangkan salah satu faktor terpenting dalam proses belajar-mengajar? Bagaimana peserta didik dapat belajar dengan baik jika konsentrasinya harus terbagi memikirkan dana sekolahnya yang belum terlunasi orangtuanya. Ataupun waktu di luar sekolahnya harus terbagi untuk membantu orangtuanya mencari tambahan penghasilan. Tidakkah kasus murid-murid yang bunuh diri karena biaya sekolah yang mencekik belum menjadi peringatan?

Adanya sekolah murah yang dana aktivitas pendidikannya terbanyak atau sepenuhnya ditanggung pemerintah, bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan peran dan keberadaan pemerintah. Kebijakan-kebijakan pemerintah akan segera didengar dan dipatuhi masyarakat selagi masyarakat benar-benar merasa pemerintah berada di pihak mereka dan berusaha menyejahterahkan masyarakatnya. Sebaliknya, pemerintah pun akan memiliki bargaining politik yang kuat. Salah satu prasyarat pemerintahan yang kuat dan berdaulat adalah harus mendapatkan cinta dari rakyatnya. ***

Sabtu, 18 Juni 2011

PENCITRAAN DALAM PUISI

Pencitraan dalam Puisi
Pencitraan dalam Puisi
Oleh : SRI BUDI S.
http://sri-economymeasures.blogspot.com/
Ketika membaca puisi, kita sering merasakan seolah-olah ikut hanyut dalam suasana yang diciptakan oleh penyair di dalam puisinya. Ketika penyair mengungkapkan peristiwa yang menyedihkan, kita ikut larut dalam suasana kesedihan. Demikian pula jika penyair mengungkapkan perasaan dendam, kecewa, marah, benci, cinta, bahagia, dan sebagainya.

Ketika penyair mengungkapkan adanya bunyi gemuruh letusan gunung berapi, kita seolah-olah mendengarkan bunyi itu. Ketika penyair menyebutkan benda yang amat mungil, seolah-olah kita melihat benda kecil itu. Ketika penyair menceritakan adanya makanan yang pedas, kita seolah-olah ikut merasakan pedasnya makanan itu. Demikian pula ketika penyair mengungkap hal yang amat panas, gatal, atau yang lainnya. Unsur puisi yang menyebabkan kita ikut merasakan seperti itu disebut citraan.

Citraan adalah gambaran angan yang muncul dibenak pembaca puisi. Setiap gambar dalam pikiran disebut citra atau imaji (image). Wujud gambaran dalam angan itu adalah “sesuatu” yang dapat dilihat, dicium, diraba, dikecap, dan didengar. Akan tetapi, “sesuatu” yang dapat dilihat, diraba, dicium, dikecap, dan didengarkan itu tidak benar-benar ada, hanya dalam angan-angan pembaca atau pendengar. Penyair kondang Chairil Anwar tampak nyata berusaha memunculkan citraan dalam puisinya yang berjudul Sajak Putih di bawah ini.

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda.

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah

Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah….

Dalam bait pertama kita jumpai kata-kata tari warna pelangi / bertudung sutera senja / Di hitam matamu kembang mawar dan melati. Dengan menggunakan kata-kata tersebut penyair membawa kita seolah-olah berhadapan langsung dan melihat langsung benda-benda tersebut. Angan kita dibawa untuk melihat apa yang dikemukakan oleh penyair. Di hadapan kita seolah terpapar tari warna pelangi, suatu keindahan yang dilengkapi dengan tudung suteranya, yang dapat kita lihat dan rasakan dengan jelas. Demikian pula semerbak harum kembang mawar dan melati yang digambarkan dengan di kelopak matamu. Gambaran angan yang ditimbulkan melalui indera penglihatan seperti tari warna pelangi, dan indera penciuman yang ditandai dengan hadirnya kembang mawar dan melati seperti itu dikenal dengan istilah citra penglihatan dan citra penciuman.

Pada bait kedua kita jumpai kata-kata: sepi menyanyi, meriak muka air, memerdu lagu. Dengan menggunakan kata-kata tersebut penyair membawa angan kita untuk mendengarkan nyanyian sepi, juga merasakan jiwa yang tiba-tiba bergerak meriak, yang diikuti dengan alunan lagu merdu. Gambar angan yang ditimbulkan oleh kata-kata tersebut berkenaan dengan indera pendengaran. Oleh karena itu, gambaran angan tersebut disebut dengan istilah citra pendengaran.
Banyak cara yang digunakan oleh penyair dalam membangkitkan daya bayang pembaca puisinya. Ada yang mencoba melaui gerbang mata untuk menghasilkan citra penglihatan, ada yang melalui gerbang telinga untuk menghasilkan citra pendengaran, atau gerbang-gerbang indera yang lain. Berkaitan dengan itu, jenis citra yang ditimbulkannya juga bermacam-macam. Beberapa jenis citra yang sering terdapat dalam puisi antara lain: (1) citra penglihatan, (2) citra pendengaran, (3) citra penciuman, (4) citra perabaan, (5) citra pengecapan, (6) citra gerakan, dan citra suhu (panas/dingin). 
Mengapa penyair berusaha menghadirkan citra dalam puisinya? Penyair adalah sastrawan. Cara sastrawan mengungkapkan gagasan berbeda dengan bukan sastrawan. Seseorang yang bukan sastrawan mengemukakan gagasan dengan bahasa yang lugas dan jelas agar gagasannya itu mudah dipahami pembaca. Seorang sastrawan selain mengungkapkan gagasan juga mengungkapkan perasaan. Sastrawan berharap agar pembaca dapat merasakan apa yang dirasakannya. Untuk keperluan itu, sastrawan sering menggunakan bahasa yang tak lazim. Salah satu upaya tak lazim itu adalah pencitraan dalam puisi.

Jumat, 17 Juni 2011

Job at home

Job at home

Work at home

Whether you are looking for a profitable job at home or whether you desire getting revenue online; yes, after all, you found it!

Gain financial independence

No pc skills necessary. You can be absolutely new to handle our system - you don't need ANY knowledge. This is actually simple.
You can stay at home and work at your free time. Even whether you don't have computer you can do this job in Online cafe or on Internet mobile phone.

How it works?

We build a web-store for you with ready to operate e-commerce solution. Your work is extremely simple; you have to post data about your online-shop to the Online directories.
We will provide you with pretty easy step-by-step instruction how to do this. The typical instruction requests you to open a web website and fill in a form with data about your online-store and products.
You will be paid from US $20.00 to US 180.00 for each purchase which is comes using your web-store.
There is no limitation for your income. No matter where you live your payments are 100% guaranteed.

Sign up Now...

Sign up now to get economic independence. All you need is the simple: sign up now and makepersonal internet company!

Rabu, 15 Juni 2011

EARN MONEY FROM YOUR WEBPAGE

affiliate program

EARN MONEY FROM YOUR WEBPAGE

Turn your valuable web site traffic into profit.
Work online and join our free money making partner program.
We offer the most commission rate to help maximize your
cash stream.
Join our revenue making program absolutely no charge and 100% risk free.
Sign Up...

A steady money generator

Imagine getting of a something that never failed to generate
cash-flow.
A free money system
so incredibly profitable that you never had to work for a boss ever again!

Begin receiving serious affiliate commissions

This money earn system really
can make you money on the same day.
Start receiving serious affiliate revenue with
almost no effort at all. This is a profitable business
opportunity, the first step for you to build a solid, reliable,
long-term profitable business.

0 (ZERO) INVESTMENT PROGRAM

We designed this earning money system
specially for NO SETUP FEE methods,
to make hundreds, if not millions of dollars, without spending money.
IfBux Earn cash money by viewing advertisements ads. Instant payouts best ptc site. PayPal and AlertPay supported

Minggu, 05 Juni 2011

Getting help with statistics homework

Statistics are either very difficult or students do not pay enough attention in class; the fact is that students often complain they need help with statistics homework. The good news is they can easily obtain the help they need. As a new media, Internet has the advantage of having it all: no matter what kind of information you need, if you know how to search for it, you will find it. This rule applies to everything, including statistics homework help. 

Using a search engine, anyone can find statistics-related information: definitions, exercises, examples and applications. Students will discover with grateful surprise the incredible amount of information available on the web, which can help with statistics problems. Among specialized sites, college and university forums, some extremely useful things one can find are online statistics textbooks. Although some of them are almost the same as regular textbooks, most online statistics textbooks are interactive – students will generally receive an e-mail address they can use to ask questions and even submit their exercises for re-examination. Online textbooks have proven to be very useful in getting statistics homework help. 

Online statistic textbooks are not all the same. However, some chapters are easily identifiable in most of them. In order to obtain the needed help with statistics, students who wish to opt for this alternative should choose to study from a textbook that contains the following information: 

First, you need a thorough introduction – this is very important, as students who need help with statistics often lack basic knowledge, such as variables, parameters or measurement scales. It is the initial necessary step; it will also guide you through the solutions with which online helpers will provide you. 

Univariate and bivariate data are also essential in understanding statistics. Spread, shape and graphs for univariate data, as well as Pearson’s Correlation for bivariate data are very important information. As well as that, any good online textbook should have information and exercises on distributions, point estimation, confidence intervals and hypothesis testing. 

An important chapter should concern prediction â€“ it should contain information about standard error for the estimate, confidence intervals and multiple regressions; as well as that, a chapter on chi square is also a necessity. You will need it in order to perform accurately any test of statistical implication that allows you to estimate the degreeof confidence you can have in accepting or rejecting a hypothesis. 

Having in mind that the goal of an online statistics textbook is to help with statistics, it is recommendable that students use textbooks that have a whole chapter dedicated to tests. These should be randomization tests. Each chapter should have exercises attached; statistics learning, and math learning in general, cannot be a simple manner of just reading definitions – that is why doing exercises after having studied each chapter is a very important step in getting statistics homework help. 

Having the chance of submitting your exercises is even better; in this manner, you can learn where you need more help with statistics and you will be able to concentrate more on those matters. In the end, the point is that you should not hesitate to get the help you need. There is no use in letting a problem unsolved when you have the solution at hand, with online professional help. 


Most students consider statistics either difficult or useless; they also consider that getting help with statistics homework is only possible is they are paying a tutor. The description above lets them know there are alternatives; such alternatives have proven to be very successful in getting statistics homework help.


How To Write Insurance Essay Conclusion In Ten Minutes!

Sometimes it need such a painstaking concentration for writing insurance essay as many writers are so tired after writing long and long sentences wrapped in so many pages, they feel as if their minds are empty without any words. Whether you have been assigned to write health insurance essay or car insurance essay, keep in mind that you have to conclude your essay in a perfect wrapping paper because conclusion is the last paragraph and a last impression with which a reader ends the insurance essay.
Before we look in to how to write a perfect essay conclusion, let’s have a look into what are some characteristics of a good conclusion.

Stresses on the significance of the thesis statement
Wraps the whole essay by ending it perfectly.
Makes the reader think on the subject for long.
Some suggestions for how to write a good concluding paragraph
Answer the main question of the insurance essay:

You must be wondering what the main question of the health insurance essay is, in fact the rule will be applied on every types of essays. The main question of your essay would be the importance of insurance, tell the readers about the importance of insurance in our lives. Also, highlight the advantages of the insurance for your life and family.

Try to be innovative and creative:
Try to tell the reader something new and not keep on repeating the things again and again. He is reading your conclusion because he wants to know what u did in your insurance essay. Tell the reader what you have been doing in your essay so far and assert on the claim that your arguments and supporting facts were meaningful and true.

Provoke your reader to think about it:
The thought provoking statement should be ideally at the end of the concluding paragraph; this little sentence should provoke the readers to mull over the issue that you have raised in your insurance essay, like you can end your conclusion with posing a question for the readers and let them decide what do they think about the subject.

Avoid relaying new information:
It is the final paragraph of an insurance essay, makes sure you are only discussing the relevant information and which is discussed in the earlier paragraphs of the insurance essay. Keep in mind that any new information will only create confusion for the readers and they won’t understand what the main concept behind the insurance essay is.

Hence, whether it is an insurance essay or any other type of essay, you should adhere to the principles of writing a conclusion which are duly stated above, all you have to do is just read them out and check if the conclusion of your insurance essays is up to the standards of writing a good concluding paragraph to not. If not, then you must get rid of the perils of getting bad grades in exams by properly writing the conclusion of your insurance essay. Final word of essay writing help would be to advise you to be creative and innovative while writing the conclusion and the essay on insurance.